Sabtu, 27 Maret 2010

GURU YANG IDEAL MENURUT PERSPEKTIF AL-QUR’AN
Seperti yang disebutkan dalam proses belajar mengajar atau sering disingkat dengan PBM. Jika salah satu dari keduanya tidak ada, maka proses belajar dan mengajar tidak akan terjadi. Selanjutnya, jika salah satu dari keduanya tidak memenuhi persyaratan yang dituntut dari keduanya, maka sekalipun prosesnya terjadi namun hasilnya tidak akan dicapai secara maksimal.
Namum, dalam tulisan ini kita akan mencoba membahas tentang bagaiama guru yang ideal menurut panadangan al-Qur’an. Setidaknya, terdapat empat surat di dalam al-Qur’an yang membicarakan tipe seorang guru yang ideal dalam mendidik. Ideal dalam kemampuan, sikap, metode dan sebagainya. Surat-surat tersebut adalah Al-Alq 1-5, Al-Kahfi 75-82, An-Naml 15-44,Al-Abbas 1-16. Namun penulis hanya akan memaparkan Q.S Al-Kahfi ayat 75-82.
A. Surat Al-Kahfi: 75-82:
Dimana dalam ayat ini Allah menceritakan perjalanan nabi Musa belajar kepada seorang hamba Allah yang konon bernama Khidir as. Dalam konteks ini nabi Musa as berperan sebagai murid dan nabi Khidir berperan sebagai seorang guru.
Firman Allah dalam surat al-kahfi ayat 75-82:

75. Khidhr berkata: "Bukankah sudah kukatakan kepadamu, bahwa Sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar bersamaku?"
76. Musa berkata: "Jika Aku bertanya kepadamu tentang sesuatu sesudah (kali) ini, Maka janganlah kamu memperbolehkan Aku menyertaimu, Sesungguhnya kamu sudah cukup memberikan uzur padaku".
77. Maka keduanya berjalan; hingga tatkala keduanya sampai kepada penduduk suatu negeri, mereka minta dijamu kepada penduduk negeri itu, tetapi penduduk negeri itu tidak mau menjamu mereka, Kemudian keduanya mendapatkan dalam negeri itu dinding rumah yang hampir roboh, Maka Khidhr menegakkan dinding itu. Musa berkata: "Jikalau kamu mau, niscaya kamu mengambil upah untuk itu".
78. Khidhr berkata: "Inilah perpisahan antara Aku dengan kamu; kelak akan kuberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya.
79. Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan Aku bertujuan merusakkan bahtera itu, Karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera.
80. Dan adapun anak muda itu, Maka keduanya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran.
81. Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya).
82. Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, Maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah Aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya".
1. Tafsir
Allah swt. Dalam ayat-ayat ini masih menerangkan kisah Nabi Musa dan Khidir sebagai kelanjutan dari kisah yang diterangkan pada ayat-ayat sebelumnya. Oleh karena pembagian al-Quran menjadi 30 juz itu di titik beratkan kepada segi banyak kalimatnya, bukan dari segi isi yang dikemukakan didalamnya, maka dijumpailah disini akhir dan permulaan juz masih ada hubungan yang erat. Pengertiannya masih bersambungan dan pembahasannya belum selesai.
(75). Khidhir berkata kepada musa as.: ” bukankah sudah kukatakan kepadamu bahwa sesungguhnya kamu tidak akan dapat sabar untuk mempelajari ilmu hakikat besama-samaku”.memang sudah terjadi dua kali musa membantah dan tidak menyetujui perbuatan khidhir,padahal musa telah berjanji tidak akan mengadakan sangkalan apa-apa terhadap apa yang dibuat oleh nabi khidir.peringatan khidir kepada musa itu adalah peringatan yang terakhir.
(76). Musa berkata: “kalau sekiranya aku bertanya lagi kepadamu tentang suatu perbuatanmu yang aneh-aneh itu yang telah aku saksikan karena aku ingin mengetahui hikmahnya bukan untuk bertanya saja,maka jika aku bertanya lagi sesudah kali ini,maka janganlah kamu mengijinkan aku menyertaimu lagi,karena penyesalan yang terpaksa beliau mengakuinya dan meginsapinya.
(77). Lalu musa dan khidhir berjalan lagi hingga mereka berdua sampai kepada suatu negeri. mereka minta agar penduduk negeri itu menjamunya tetapii penduduk itu sangat kikir tidak mau memberi jamuan kepada mereka. penduduk negeri itu sangat rendah akhlaknya,sebab menurut kebiasaan orang arab bilamana ada seorang hartawan tidak mau memberi derma kepada seorang yang minta minta, maka hal seperti itu tidak boleh dicela dan jika ia menolak untuk memberii jamuan kepada tamunya maka hal itu termasuk kepada kemerosotan akhlaq yang rendah sekali.
(78). Khidir berkata kepada musa as :”pertanyaanmu yang ketiga kalinya ini adalah sebab perpisahan antara aku dan kamu.” Sebagian ulama tafsir mengatakan bahwa sebab perpisahan itu tidak terjadi setelah pertanyaan yang pertama dan kedua, oleh karena pertanyaan pertama dan yang kedua itu pada akhirnya adalah perbuatan yang munkar yaitu perbuatan membunuh anak yang tidak berdosa dan membuat lubang (merusak) pada dinding kapal maka wajarlah bila dimaafkan. Adapun pertanyaan yang ketiga karena khidir berbuat baik kepada orang yang kikir, yang tidak mau memberi jamuan, dan perbuatan itu adalah perbuatan yang baik yang tidak perlu disangkal.
Khidir berkata: “aku akan memberitahukan kepadamu hikmah-hikmah perbuatanku, yang kamu tidak sabar terhadapnya, yaitu: membunuh anak, melubangi kapal dan menegakkan dinding rumah. Tujuannya ialah untuk menyelamatkan kapal dari pada penyitaan raja yang dzalim, menyelamatkan ibu bapak anak yang dibunuh dari kekafiran andaikata ia hidup dan menggantinya dengan adiknya yang shalih dan menyelamatkan harta pusaka kepunyaan dua anak yatim, yang berada di bawah dinding yang akan roboh itu.
(79). Khidir menerangkan sebab ia mengerjakan tindakan-tindakan yang dia lakukan. Adapun perbuatan terhadap bahtera yang kulubangi dindingnya itu ialah karena bahtera itu adalah kepunyaan suatu kaum yang lemah dan miskin. Mereka tidak mampu menolak kedzaliman raja yang akan merampas bahteranya itu, dan mereka menpergunakan bahtera itu untuk menambah penghasilannya dengan mengangkut barang-barang dagangannya atau menyewakannya kepada orang lain. Dan aku sengaja membuat noda pada bahtera itu dengan cara melubanginya karena dihadapannya ada seorang raja dzalim yang suka merampas dan menyita setiap bahtera yang utuh dan tidak mau mengambil bahtera yang bernoda, sehingga karena ada noda tersebut bahtera itu akan selamat.
(80). Adapun anak muda yang dibunuh itu adalah anak muda yang kafir sedangkan kedua orang tuanya termasuk orang-orang yang sungguh-sungguh beriman. Maka kami kuatir bahwa karena kecintaan kedua orang tuanya kepada anak muda itu mereka akan tertarik keduanya olehnya kepada kekafiran.qtqdah berkata:”telah bembiralah kedua orang tuanya ketika anak muda itudilahirkan,dan telah bersedih hati keduanya ketika nak muda itu terbunuh.dan sendainya dia masih tetap hidup akan mengakibatkan kebinasaan kepad kedua orang tuanya.hendaklah setiap orang menerima ketentuan allah dengan senang hati karena ketentuan allah bagi seorang mu’min dalam hal yang tidak disukainya adalah lebih baik dari ketentuan allah terhadapnya dalam hal yang disuakinya.dan tersebut dalam sebuah hadist.
لا يقضي ا لله لمؤ من قضا ء الا كا ن خير ا له
“Allah tidak menetapkan kepada seorang mu’min dengan suatu ketetpan, melainkan ketetapan itu adalah lebih baik baginya.”
(81). Maka kami mengharapkan supaya allah memberi rizki kepada kedua orang tuanya itudengan seorang anak laki-laki yang lebih baik,dari pada anaknya yang telah dibunuh itu,dan lebih banyak kasih sayangnya kepada ibu bapaknya.
(82). Adapun yang menjadi pendorong bagiku untuk mengatakan dinding itu karena dibawahnya ada harta benda simpanan kepunyaan dua orang anak yatim dikota itu dan ayahnya seorang yang saleh. Maka Allah SWT menghendaki agar harta benda simpanan itu tetap dipelihara untuk kedua anak yatim itu. Maka Allah memerintahkan kepadaku supaya menegakkan dinding itu karena jika dinding itu jatuh (roboh) niscaya harta benda simpanan tersebut akan nampak terlihat dan dikhawatirkan akan dicuri orang.allah swt menghendaki kedua anak yatim itu mencapai umur dewasa dan daki agar kedua anak yatim itu mencapi umur dewasa dan mengeluarkan simpanannya itu sendiri darri baeah dinding,sebagi rahmat dari padanya.dan saya tidak mengerjakan semua pekerjaan itu atas dorongan da kemauan saya sendiri melainkan semata mata atas perintah allah swt,karena sesuatu tindakan yang berakibat merugikan harta benda manusia dan penumpahan arh tidak boleh dikerjakan kecuali dengan izin dan wahyu dari Allah.
2. Munasabah Surat al-kahfi
Surat Al Baqarah ayat 216:


216. Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui.
3. Asbabun nuzul
Imam Hakim dan lain-lainnya mengetegahkan sebuah hadis melalui sahbat Ibnu Abbas ra yang menceritakan bahwa orang-orang Quraisy berkata kepada orang-orang yahudi,”Berikanlah kepada kami sesuatu untuk kami tanyakan kepada lelaki ini (nabi Muhammad).” Lalu orang-orang yahudi itu berkata ,”tanyakanlah kepadanya tentang roh,”lalu orang-orang quraisy menanyakan kepada nabi Muhammad saw.maka turunlah firmannya,” dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah,” roh itu termasuk urusan rabku, dan tidaklah kalian diberi pengetahuan melainkan sedikit.”
4. Analisis
Seorang guru tidak hanya bisa menegur dan memarahi bahkan memberi sanksi terhadap kesalahan murid. Akan tetapi, juga ditunut mampu memberikan penjelasan terhadap kesalahan dan kekeliruan muridnya. Hal ini bertujuan agar seorang murid mengetahui dan menyadari serta tidak mengulanginya pada masa berikutnya. Sehingga, seorang guru diharapkan tidak hanya bisa memarahi dan memberikan sanksi kepada muridnya, namun juga membetulkan kesalahan tersebut.Begitulah kesan yang didapatkan dari ayat 79-82.


Artinya: Khidir berkata: "Inilah perpisahan antara aku dengan kamu; kelak akan kuberitahukan kepadamu tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya.” (78). Adapun bahtera itu adalah kepunyaan orang-orang miskin yang bekerja di laut, dan aku bertujuan merusakkan bahtera itu, karena di hadapan mereka ada seorang raja yang merampas tiap-tiap bahtera (79). Dan adapun anak muda itu, maka keduanya adalah orang-orang mukmin, dan kami khawatir bahwa dia akan mendorong kedua orang tuanya itu kepada kesesatan dan kekafiran (80). Dan kami menghendaki, supaya Tuhan mereka mengganti bagi mereka dengan anak lain yang lebih baik kesuciannya dari anaknya itu dan lebih dalam kasih sayangnya (kepada ibu bapaknya) (81). Adapun dinding rumah adalah kepunyaan dua orang anak yatim di kota itu, dan di bawahnya ada harta benda simpanan bagi mereka berdua, sedang ayahnya adalah seorang yang saleh, maka Tuhanmu menghendaki agar supaya mereka sampai kepada kedewasaannya dan mengeluarkan simpanannya itu, sebagai rahmat dari Tuhanmu; dan bukanlah aku melakukannya itu menurut kemauanku sendiri. Demikian itu adalah tujuan perbuatan-perbuatan yang kamu tidak dapat sabar terhadapnya (82).”
B. Surat An-Najm ayat 5-6:
Firman Allah:

5. Yang diajarkan kepadanya oleh (Jibril) yang sangat kuat.
6. Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli.
1. Tafsir
Dalam ayat ini selanjutnya allah swt menerangkan bahwa Muhammad saw (kawan mereka itu) diajari oleh jibril as. Jibril itu sangatlah juatnya baik ilmunya maupun amalnya.
Dalam firman allah swt dijelaskan:

19. Sesungguhnya Al Qur'aan itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril),
20. Yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan Tinggi di sisi Allah yang mempunyai 'Arsy,
21. Yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.

Kemudian Muhammad saw mempelajarinya dan mengamalkannya. Ayat ini merupakan jawaban dari perkataan mereka yang mengatakan bahwa Muhammad itu hanyalah tukang dongeng yang menceritakan dongengan orang-orang terdahulu.
Jelaslah bahwa Muhammad itu bukan diajari oleh seorang manusai, tapi ia diajari oleh jibril as yang sangat kuat.
Allah swt menerangkan lagi dalam ayat ini bahwa jibril itu mempunyai kecerdasan dan kekuatan yang luar biasa. Seperti dalam riwayat bahw ia pernah membalikan perkampungan nabi luth kemudian mereka diangkat kelangit lalu dijatuhkan ke bumi juga iapernah menghembus kaum samud hingga berterbanganlah mereka. Dan apabila ia turun kebumi hanya dibutuhkan waktu kebumi hanya dibutuhkan waktu sekejap mata. Lagi pula ia dapat merubah bentuk dengan berbagai rupa.
2. Munasabah
Ayat ini bermunasabah dengan Q.S. At-takwir ayat 19-21:

19. Sesungguhnya Al Qur'aan itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril),
20. Yang mempunyai kekuatan, yang mempunyai kedudukan Tinggi di sisi Allah yang mempunyai 'Arsy,
21. Yang ditaati di sana (di alam malaikat) lagi dipercaya.


3. Asbabun Nuzul
Ibnu Abi Hatim juga mengetengahkan hadis ini melalui darrad abu usamah yang menceritakan, bahwa suatu pasukan beerangkat kemedan perang lalu seorang laki-laki meminta kepad arasulullah saw hewan kendaraan untuknya. Rasulullah saw menjawab, “aku tidak memiliki hewan kendaraan untukmu.” Kemudian laki-laki itu pergi dengan hati yang sedih lalu ia berusaha dengan seorang lelaki yang kendaraannya unta sedang diistirahatkan dihadapannya,”maukah engkau bila menaiki kendaraan ku ini dan menyusul pasukan (kaum muslimin ) dengan membawa pahala kebaikan mu?” maka lelaki yang tidak berkendaraan itu mengatakan,”ya.” Maka ia berangkat dengan ekndaraan untanya lalu turun firmannya,”ceritakanlah kepadaki tentang orang yang berpaling.”(q.s an-najm 33) sampai dengan firmannya, “ kemudian akan diberikan balasan kepadanya dengan balasan yang sempurna.”(q.s an-najm 41)
4. Analisis
Dalam menyampaikan ilmu itu diperlikan dengan kekuatan yang amat besar, yakni memiliki pengetahuan yang cakap dan memiliki keteguhan dan kemampuan untuk menyampaikan ilmu kepada peserta didik. Sebagaimana dicantumkan dalam ayat diatas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar